Kavling Kebun di Walini Avocado Land
Populasi Manusia setiap tahun terus meningkat, sedangkan jumlah Tanah tidak pernah bertambah. Kebutuhan akan lahan perumahan, sawah, industry juga tidak pernah surut karena menjadi kebutuhan pokok. Hal inilah yang membuat harga tanah tidak pernah turun. Kenaikan harga tanah di Indonesia tertinggi adalah Surabaya dan kedua adalah Bandung. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi, populasi Manusia dan Industri yang berkembang pesat. Di beberapa lokasi kenaikan tanah mencapai ratusan persen dalam hitungan satu tahun.
Apalagi dengan pembangunan yang saat ini sedang gencar, sebagai contoh kawasan Soreang, Lembang dan Cikalong Wetan. Soreang merupakan salah satu daerah dengan kenaikan harga tanah yang sangat cepat. Setelah pembukaan akses Tol Soreang, harga tanah mengalami kenaikan 500% sd 1000%. Begitu pula kawasan Cikalong Wetan, Ground Breaking Kereta Cepat membuat harga tanah bergerak naik tak tertahan. Investor besar sudah mulai melakukan pembebasan dengan sekala puluhan hektar. Selain itu ada perencanaan pembukaan Interchange di kawasan Ciawi Tali, dan pembuatan jalan propinsi Cikalong Wetan menuju Lembang. Pembangunan kawasan wisata Cikalong Wetan juga sudah gencar di laksanakan dan di promosikan, karena lokasi ini memiliki keindahan alam seperti kawasan Lembang. Di kemudian hari Cikalong wetan akan menjadi Kota wisata seperti Lembang.
Dari berbagai macam pilihan Invesatasi, Investasi Tanah sangat menguntungkan dengan kenaikan mencapai ribuan persen dalam rentang 10 tahun. Bahkan lokasi tertentu bisa naik ratusan persen dalam jangka 1 tahun.
Daripada uang nganggur di Bank dengan bunga cuma beberapa %/tahun dan masih bingung mau di investasikan dimana yang menguntungkan dan aman???
Lebih baik beli Kebun Produktif, selain hasil jutaan rupiah, harga tanah bisa naik sampai 100%/tahun.
KAVLING KEBUN PRODUKTIF WALINI AVOCADO LAND
Harga mulai dari Rp 1.58 M dengan Paket Utama mendapatkan :
- Lahan Hak Milik seluas 10.000m²
- Penanaman 500 pohon Alpukat Miki.
Negara maju sekelas Amerika dan Australia menanam Alpukat dalam sekala Industri dengan luas ratusan hektar. Dan di ekspor ke berbagai negara termasuk Indonesia. Alpukat KHASS Australia di bandrol sekitar Rp 200.000/kg.
Kenapa berkebun Alpukat sangat menguntungkan???
Jawabnya sederhana, di Indonesia, harga jual Alpukat Unggul saat ini berkisar Rp 10.000/kg,
1ha berisi 600pohon Alpukat, 1 pohon alpukat panen 100 sd 200kg per tahun. Jadi 1 pohon panen Rp1jt sd 2jt x 500 pohon = Rp 500 jt sd 1M/tahun. Omzet inilah yang di kejar oleh Industri Agro di Australia dan Amerika.
1ha berisi 600pohon Alpukat, 1 pohon alpukat panen 100 sd 200kg per tahun. Jadi 1 pohon panen Rp1jt sd 2jt x 500 pohon = Rp 500 jt sd 1M/tahun. Omzet inilah yang di kejar oleh Industri Agro di Australia dan Amerika.
Alpukat Miki adalah salah satu jenis Unggul Nasional yang memiliki kelebihan :
- Ukuran buah 300gram sd 600 grm per butir, Grade Supermarket
- Produktifitas tinggi mencapi 20ton sd 80ton per hektar
- Berbuah 1 sd 2 kali per tahun
Investasi sangat menguntungkan dengan hasil mencapai 500jt/ha/tahun nonstop tanpa henti.
KEUNTUNGAN MEMILIKI KAVLING KEBUN WALINI AVOCADO LAND:
- Kawasan perbukitan yang asri. Rasakan segarnya nuansa desa yang sejuk, asri, alami dan indah di kawasan pegunungan
- Lokasi dekat pembangunan Kota Baru Walini/Stasiun Kereta Api Cepat dimana tahun 2021 beroperasi, dijamin harga naik 300% sd 500%. Sehingga investasi tanahnya saja sangat bagus dan di jamin untung.
- Panen Alpukat setiap tahun tanpa henti dengan omzet mencapai Rp 1 milyar/tahun, bisa dinikmati sampai anak cucu.
- Hanya 15 menit dari exit tol Cikamuning
Lokasi kebun di Kota Walini, Cikalong Wetan, Kab Bandung Barat. (Kawasan berkembang pesat)
Tersedia Kavling Luas 1000m, promo Bulan Maret 2020 diskon 100 juta dari Rp 368 juta menjadi Rp 268 juta per 1000m.
Kavling Kebun Skala Bisnis Harga Rp 1.58 M per 10.000 meter ( 1 hektar).
Segera telepon Marketing Walini Avocado Land sebelum kehabisan, karena stok hanya 5 unit untuk harga Rp 1.58 M /ha.
Tlp/WA. 081320292784
Komentar
Posting Komentar